UBATI PENYAKIT HATIMU.



السلام علبكم و رحمة الله و بركاته  


Saudara yang dirahmati Allah sekelian , kita singkap sedekit hati yang berpenyakit berdasarkan tulisan  tentang penyakit hati. karya Aiman bin ‘Abdul Fattah, “Keajaiban Thibbun Nabawi”-Keajaiban Pengubatan Nabi. Beliau mengutip ucapan Ibnu Qoyyim, “Penyakit ada dua macam, yaitu penyakit hati dan penyakit badan. Adapun penyakit hati dibagi menjadi dua, yaitu pertama, syubhat dan keraguan, serta yang kedua, syahwat.”

Mengenai penyakit hati yang pertama, yaitu syubhat dan keraguan,  Allah berfirman,

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
 “Di dalam hati mereka terdapat penyakit, maka Allah menambah sakit mereka. dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ” (. Al-Baqarah: 10). Allah juga berfirman,
وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً 

 “Dan agar orang-orang yang di hati mereka ada penyakit serta orang-orang kafir berkata, ‘Apa yang dikehendaki oleh Allah dengan perumpamaan ini?’.” (. Al-Muddatstsir: 31).

Allah juga berfirman tentang orang-orang yang diajak untuk berhukum kepada al-Quran dan as-Sunnah, lantas menolak,

 وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم مُّعْرِضُونَ 
وَإِن يَكُن لَّهُمُ الْحَقُّ يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ 
أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

“Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili/berhukum) diantara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada Rasul dengan patuh. Apakah (keengganan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (kerana) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut jika kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (. An-Nuur: 48-50).

Ayat-ayat diatas berkaitan dengan penyakit syubhat dan keraguan. Penyakit hati yang mesti kita hindari.
Mengenai penyakit hati yang kedua, syahwat,  berfirman,

يَا نِسَاء النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ النِّسَاء إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَّعْرُوفاً 

“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya…” (. Al-Ahzab: 32).

Di dalam buku ini juga diberikan beberapa cara untuk mengubati penyakit hati, iaitu:
1. Ghodhdhul Bashor (Menahan Pandangan)

 قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ 

Allah berfirman, “Katakan kepada orang-orang lelaki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka’.” (. An-Nuur: 30).

Barangsiapa yang melanggar perintah ini, niscaya ia akan terjerumus kepada dosa besar, yaitu zina.
2. Mencintai Orang-orang Mukmin
Nabi  bersabda, “Tidaklah salah seorang dari kalian beriman, sehingga ia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri.” (Muttafaq ‘alaih). Barangsiapa yang melanggar perintah ini, ia akan memendam penyakit iri dan dengki kepada orang lain.

3. Mengikuti Teladan Nabi
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا 

“Apapun yang dibawa oleh Rasul kepada kalian, maka ambillah, sedangkan apa yang dilarangnya, maka tinggalkanlah!” (. Al-Hasyr: 7).

Saudara yang dirahmati Allah ,Orang-orang yang mengatakan bahwa perintah Rasul sudah ketinggalan zaman, merupakan perkataan orang-orang yang mempunya penyakit hati, iaitu syubhat dan keraguan. Perkataan ini juga menunjukkan ketidakridaan mereka kepada hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan Allah .Oleh itu hindarilah dari bersifat dengan sifat yang mazmumah(tercela) ini.


والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
 و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته 
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ 
(٢ :سورة المائدة)

Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)


كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم 

2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah

:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم

SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)



Post a Comment

0 Comments